Senin, 27 Mei 2019

LAN (LOCAL AREA NETWORK)

A. PENGERTIAN LAN
     Lan (Local Area Network) yaitu jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup area atau wilayah yang kecil seperti area kampus, gedung, kantor, dalam atau sekolah.. saat ini kebanyakan jaringan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethetnet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer datra 10, 100, atau 1000 mbit/s. selain teknologi ethernet, saat ini teknologi 802.11b ( atau  yang sering disebut wifi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN.
     Jaringan LAN merupakan media transmisi bersama yang terdiri dari rangkaian software dan hardware untuk menginterfacekan suatu perangkat menjadi sebuah media dan mengatur akses menuju media tersebut dengan pas atau tepat. Topologi yang biasa digunakan untuk LAN biasanya berupa Bus, Cincin(Ring), Bintang(Stars), dan topologi Pohon(Tree).

karakteristik jaringan LAN :
1. Mempunyai pesan data yang lebih tinggi
2. Meliputih wilayah geografi yang lebih sempit
3. Tidak memutuhkan jalur telekomunikasi yang disewa dari opertor telekomunikasi



    Jaringan LAN mempunyai keterbatasan ukuan, maksudnya waktu transmisi pada skala terburuknya memiliki batas dan dapat diperkirakan sebelumnya. Dengan begitu, lita dapat mengetahui akan menggunakan jenis desain apa untuk menggunakannya yang dapat memudahkan mengatur jaringannya.

Jaringan LAN biasanya dugunakan  ata berfungsi sebagai:
1.Untuk menghubungkan lompute-komputer untuk pemakaian bersama sumber daya(resource, misalnya printer) dan saling bertukar informasi.
2.Memungkinkan informasi dan data tetep up to date sehingga jika ada pembaruan data dalam jaringan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah
3.Mempercepat proses pertukaran data dalam jaringan 

kelebihan jaringan  LAN:
1.Tidak banyak menggunakan kabel
2. dapat melakukan penggunaan sumber daya secara bersama-sama.
3.Bisa menciptakan jaringan hubungan anatar sistem dari berbagai merek
4.Sistem yang terhubung ke terminal lebih banyak

Kekurangan jaringan LAN:
1. Jaringan akan lambat jika banyak Pc atau perangkat yang terhubung
2. karena sistemnya masi menggunakan 1 jaringan maka masih bisa terjadi peretasan
3.softwarenya harus dirancang multi user, karena bukan hanya satu orang saja yang menggunakannya.
4.jaringan LAN hanya dapat terhubung antar komputer yang ada di dalam satu gedung seperti kampus.


B. PRINSIP KERJA LAN 


    Prinsip kerja LAN dapat didefinisikan sebagai network atau jaringan sejumlah system komputer yang lokasinya terbatas didalam satu gedung, satu kompleks atau satu kampus yang tidak menggunakan media fasilitas komunikasi umum seperti telepon, melainkan pemilik dan pengelola media komunikasinya adalah pemilik LAN itu sendiri dari penejelasan diatas dapat di ketahui bahwa sebuah LAN dibatasi oleh lokasi secara fisik. Adapun dalam penggunaan LAN itu sendiri mengakibatkan semua komputer yang terhubung dalam jaringan dapat bertukar data atau dengan kata lain berhubungan. 

    Kerja sama ini semakin berkembang dari hanya pertukaran data hingga penggunaan peralatan secara bersamaan. LAN yang umumnya menggunakan hub/switch, akan mengiutinprinsip kerja hu itu sendiri. Dalam hal ini adalah bahwa hub tidak memiliki pengetahuan tentang alamat tujuan sehingga penyampaian data secara broadcast, dan juga karena hub hanya memiliki satu domain collision sehigga bila salah satu port sibuk maka port-port yang lain harus menunggu.  







sumber :
http://www.teorikomputer.com/2017/02/pengertian-fungsi-dan-tujuan-jaringan.html
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2015/10/pengertian-lan-local-area-network-pada-komputer.html
https://www.nesabamedia.com/pengertian-jaringan-lan/
https://ensiklopediasli.blogspot.com/2015/09/mengenal.jaringan.komputer.lan.local.area.network.html

PAKET SWITCHING

PAKET SWITCHING

   Dalam dunia telekomunikasi  cara agar kita bisa  melakukan hubungan telekomunikasi diperlukan proses penyambungan atau switching sehingga interkoneksi dapat dengan mudah dilakukan. Untuk terlaksananya penyambungan, maka perangkat switching dilengkapi dengan peralatan-peralatan yang melakukan fungsi pengontrolan, penyambungan maupun pengebelan. Nah , disini kita akan membahas semua hal tentang switching. 

A. PENGERTIAN SWITCHING

  Switching adalah sistem elektronik yang dapat dipakai untuk menghubungkan jalur komunikasi. Jaringan switching adalah jaringan yang mengalokasikan sebuah sirkuit yang dedicated diantara nodes dan terminal untuk digunakan pengguna untuk berkomunikasi.  
     Sirkuit yang dedicated tidak dapat digunakan oleh penelepon lain sampai sirkuit itu dilepaskan, dan koneksi baru bisa disusun. Bahkan jika tidak ada komunikasi berlangsung pada sebuah sirkuit yang dedicated, kanal tersebut tetap tidak dapat digunakan oleh pengguna lain. Kanal yang dapat dipakai untuk hubungan telepon baru disebut sebagai kanal yang idle.  Sebuah metode untuk membangun, memonitor perkembangan, dan menutup sebuah koneksi adalah dengan memanfaatkan sebuah kanal terpisah untuk keperluan pengontrolan, misalnya untuk links antar telephone exchangesyang menggunakan CCS7 untuk komunikasi call setup dan informasi kontrol dan menggunakan TDM untuk transportasi data di sirkuit tersebut.


B. JENIS-JENIS SWITCHING
  1. Circuit Switching                                                                                                                                 
       Circuit switching adalah jaringan yang mengalokasikan sebuah sirkuit atau kanal yang dedicated di antara nodes dan terminal untuk digunakan pengguna untuk berkomunikasi. Sirkuit yang dedicated tidak dapat digunakan oleh penelepon lain sampai sirkuit itu dilepaskan, dan koneksi baru bisa disusun. Bahkan jika tidak ada komunikasi berlangsung pada sebuah sirkuit yang dedicated, kanal tersebut tetap tidak dapat digunakan oleh pengguna lain. Kanal yang dapat dipakai untuk hubungan telepon baru disebut sebagai kanal yang idle. Untuk call setup dan pengendalian dan keperluan administratif lainnya dapat digunakan sebuah kanal pensinyalan yang dedicated dari node terakhir ke jaringan.
          ISDN adalah salah satu layanan yang menggunakan sebuah kanal pensinyalan terpisah. Plain Old Telephone Service (POTS) tidak memakai pendekatan ini. Sebuah metoda untuk membangun, memonitor perkembangan, dan menutup sebuah koneksi adalah dengan memanfaatkan sebuah kanal terpisah untuk keperluan pengontrolan, misalnya untuk linksantar telephone exchanges yang menggunakan CCS7 untuk komunikasi call setup dan informasi kontrol dan menggunakan TDM untuk transportasi data di sirkuit tersebut.                                   
    Ada  tiga tahap komunikasi circuit switching
    a. Pembangunan sirkuit
    b. Transfer Data
        Data yang dapat dibawa
        1) Full duplex
        2) Jalur :
        3) Jalur 4
        4) Channel 4-5
        5) Channel 5-6
        6) Jalur 6-E
    c. Diskoneksi sirkuit                                                                                                                         
    Kelemahan circuit switching antara lain :
    a. Bisa menjadi sangat tidak efisien
    b. Kapasitas menjadi tidak jelas
    c. Terjadi suatu penundaan                                                                                                                  
    Keunggulan circuit switching antara lain:
    Tidak diperlukan logika jaringan khusus pada station tertentu                                                              
    Contoh circuit switching yaitu sebagai berikut.
    a. Jaringan telepon umum
    b. Private Branch Exchange (PBX)
    c. Jaringan swasta
    d. Data switch                                                                                                                                    
    Konsep circuit switching yaitu :
    a. Menentukan operasi circuit switching tunggal
    b. Terdiri dari sekumpulan station
    c. Menetapkan jalur khusus                                                                                                               
    Elemen-elemen simpul circuit switch
    a. Switch Digital
        1) Untuk menyediakan jalur sinyal yang jelas
        2) Jalur harus ada pada sepasang perangkat
         3) Full duplex
    b. Interface jaringan
        Berfungsi untuk menguhubungkan perangkat digital
    c. Unit Kontrol, 3 task umum:
        1) Unit kontrol berfungsi membangun koneksi
        2) Unit kontrol harus mempertahankan koneksi
        3) Unit kontrol harus memutuskan koneksi                                                                                 
  2. paket switching                                                                                                                              
        packet switching adalah jaringan metode komunikasi digital yang kelompok semua data yang ditransmisikan – terlepas dari konten, tipe struktur, atau – menjadi blok-blok berukuran yang sesuai, yang disebut paket. Packet switching fitur pengiriman variabel-bit-rate data stream (urutan paket) melalui jaringan bersama. Ketika melintasi adapter jaringan, switch, router dan node jaringan lainnya, paket buffer dan antri, mengakibatkan penundaan variabel dan throughput tergantung pada beban lalu lintas dalam jaringan.
     Packet switching yang berbeda dengan paradigma lain jaringan utama, rangkaian switching, sebuah metode yang menyiapkan sejumlah koneksi dedicated dari bit rate konstan dan penundaan konstan antara node untuk penggunaan eksklusif selama sesi komunikasi. Dalam hal biaya lalu lintas (sebagai lawan flat rate), misalnya dalam layanan komunikasi selular, switching sirkuit ini ditandai dengan biaya per satuan waktu dari waktu koneksi, bahkan ketika ada data yang ditransfer, sedangkan packet switching dicirikan dengan biaya per unit informasi.
     Dua mode paket switching yang utama ada; (1) packet switching connectionless, juga dikenal sebagai datagram switching, dan (2) beralih berorientasi koneksi paket, juga dikenal sebagai switching sirkuit virtual. Dalam kasus pertama masing-masing paket mencakup informasi pengalamatan atau routing yang lengkap. Paket-paket yang diarahkan secara individual, sehingga menyebabkan berbagai jalan yang berbeda dan out-of-order pengiriman. Dalam kasus kedua koneksi didefinisikan dan preallocated di setiap node yang terlibat selama fase koneksi sebelum semua paket ditransfer. Paket termasuk pengenal koneksi ketimbang informasi alamat, dan disampaikan.
C.  SISTEM SWITCHING
  1. Selektor  merupakan alat pemilih yang menghubungkan satu masukkan (inlet) dengan beberapa pilihan keluaran (outlet). Selektor elektromekanik digerakkan secara elektromagnetik maupun dengan mempergunakan elektromotor. Selektor banyak digunakan pada awal teknologi switching.  Selektor dalam keadaan awal berada pada home position, saat menerima impuls dari telepon, wiper selektor akan berpindah. Perpindahannya ditentukan oleh besarnya impuls tadi. Setiap output selector dihubungkan dengan telepon lain.                                                            Selektor yang hanya memiliki outlet satu arah disebut Uniselector, sedangkan yang memiliki outlet pada sisi horizontal dan vertikal disebut Two-Motion Selector. Selektor yang digunakan untuk switching adalah Two-motion selector. Selektor ini memiliki 10 baris outlet dan 10 kolom outlet, sehingga 1 inlet dapat dihubungkan dengan 100 outlet. Digit pertama akan menggerakkan wiper ke arah vertikal, sedangkan digit kedua ke arah horizontal.                           
  2.  Crossbar Switch   merupakan switch yang terdiri dari garis/batang yang bersilangan adalah sistem switch yang menghubungkan beberapa titik input output yang berbentuk matriks. Crossbar switch menggunakan rele elektromagnet dan terdiri dari 10 horizontal bar yang digerakkan oleh 5 pasang rele elektromagnet dan 20 vertikal bar yang digerakkan 20 rele elektromagnet, sehingga memiliki 200 titik persilangan.                                                                
  3. Rele , banyak digunakan sebagai komponen penbentuk sentral telepon. Berdasarkan dasar fisika yang membentuk rele, rele terdiri atas rele elektrostatis, rele elektromagnetis, rele thermo, SCR (Silicon Controlled Rectifier), Rele cahaya dan transistor. Selektor dan crossbar pada dasarnya juga adalah rele, namun memiliki banyak outlet.  Rele clektromagnetis adalah rele yang paling banyak digunakan sebelum ditemukan sentral digital, contohnya adalah rele Reed dan rele Ferred. Rele ini menggunakan magnetik reed yang memiliki kelebihan, antara lain frekuensi kontak yang besar, ukurannya kecil, waktu kontaknya cepat serta dapat digerakkan hanya dengan pulsa satu mdetik. Pada perkembangan selanjutnya rele elektronik banyak dipakai pada generasi switching modern. Juga penggunaan rele elektronik dalam bentuk IC.




Sumber :
http://dwielinda.blogspot.com/2014/08/pengertian-switching-switching-adalah.html#.XOvbKogzbIV
https://onedrive.live.com/View.aspx?resid=B863D50FB9969560!165&wdAccPdf=0&authkey=!AGMzGehPOvXptjE
http://materi-belajaronline.blogspot.com/2014/11/makalah-switching-komunikasi-data.html
https://sekaranindya.wordpress.com/2013/02/25/teknik-switching/

PENGERTIAN DAN JENIS-JENIS TEKNIK DALAM MULTIPLEXING

A. PENGERTIAN MULTIPLEXING

     Multiplexing merupakan suatu teknik mengirimkan lebih dari satu informasi melalui satu saluran. istilah ini merupakan isitilah dalam dunia komunikasi. tujuan utamanya yaitu untuk menghemat jumlah saluran fisik misalnya kabel, pemancar & penerima (transreceiver) atau kael optik. contoh aplikasi  dari teknik multiplexing ini ada pada jaringan transmisi pada jarak jauh, baik yang menggunkan kabek maupun yang menggunakan media udara(wireless atau radio).

       Multiplexing adalah Teknik menggabungkan beberapa sinyal untuk dikirimkan secara bersamaan pada suatu kanal transmisi. Dimana perangkat yang melakukan Multiplexing disebut Multiplexer atau disebut juga dengan istilah Transceiver / MuxDan untuk di sisi penerima, gabungan sinyal – sinyal itu akan kembali di pisahkan sesuai dengan tujuan masing – masing. Proses ini disebut dengan Demultiplexing. Receiver atau perangkat yang melakukan Demultiplexing disebut dengan Demultiplexer atau disebut juga dengan istilah Demux.
Tujuan dari multiplexing
• adalah meningkatkan effisiensi penggunaan bandwidth / kapasitas saluran transmisi dengan cara berbagi akses bersama.
Sedangkan Keuntungannya :
• Komputer host hanya butuh satu port I/O untuk banyak terminal
• Hanya satu line transmisi yang dibutuhkan
B. JENIS-JENIS TEKNIK MULTIPLEXING
Teknik Multiplexing yang paling umum digunakan antara lain:
a.   Time Division Multiplexing (TDM)     
   Secara umum TDM menerapkan prinsip pemnggiliran waktu pemakaian saluran transmisi dengan mengalokasikan satu slot waktu (time slot) bagi setiap pemakai saluran (user). TDM yaitu Terminal atau channel pemakaian bersama-sama kabel yang cepat dengan setiap channel membutuhkan waktu tertentu secara bergiliran (round-robin time-slicing). Biasanya waktu tersebut cukup digunakan untuk menghantar satu bit (kadang-kadang dipanggil bit interleaving) dari setiap channel secara bergiliran atau cukup untuk menghantar satu karakter (kadang-kadang dipanggil character interleaving atau byte interleaving). Menggunakan metoda character interleaving, multiplexer akan mengambil satu karakter (jajaran bitnya) dari setiap channel secara bergiliran dan meletakkan pada kabel yang dipakai bersama-sama sehingga sampai ke ujung multiplexer untuk dipisahkan kembali melalui port masing-masing. Menggunakan metoda bit interleaving, multiplexer akan mengambil satu bit dari setiap channel secara bergiliran dan meletakkan pada kabel yang dipakai sehingga sampai ke ujung multiplexer untuk dipisahkan kembali melalui port masing-masing.  Jika ada channel yang tidak ada data untuk dihantar, TDM tetap menggunakan waktu untuk channel yang ada (tidak ada data yang dihantar), ini merugikan penggunaan kabel secara maksimun. Kelebihanya adalah karena teknik ini tidak memerlukan guardband jadi bandwidth dapat digunakan sepenuhnya dan perlaksanaan teknik ini tidak sekompleks teknik FDM. 




Teknik TDM terdiri atas :   
  • synchronous TDM yaitu hubungan antara sisi pengirim dan sisi penerima dalam komunikasi data yang menerapkan teknik Synchronous TDM dijelaskan secara skematik pada gambar.


  • Asynchronous TDM  berfungsi Untuk mengoptimalkan penggunaan saluran dengan cara menghindari adanya slot waktu yang kosong akibat tidak adanya data ( atau tidak aktif-nya pengguna) pada saat sampling setiap input line, maka pada Asynchronous TDM proses sampling hanya dilakukan untuk input line yang aktif saja. Konsekuensi dari hal tersebut adalah perlunya menambahkan informasi kepemilikan data pada setiap slot waktu berupa identitas pengguna atau identitas input line yang bersangkutan. Penambahan informasi pada setiap slot waktu yang dikirim merupakan overhead pada Asynchronous TDM                                                                                                                                                                                                                                                   

b.  Frequensy Division Multiplexing (TDM)

   FDM yaitu pemakaian secara bersama kabel yang mempunyai bandwidth yang tinggi terhadap beberapa frekuensi (setiap channel akan menggunakan frekuensi yang berbeda). Contoh metoda multiplexer ini dapat dilihat pada kabel coaxial TV, dimana beberapa channel TV terdapat beberapa chanel, dan kita hanya perlu tunner (pengatur channel) untuk gelombang yang dikehendaki.  Pada teknik FDM, tidak perlu ada MODEM karena multiplexer juga bertindak sebagai modem (membuat permodulatan terhadap data digital). Kelemahan Modem disatukan dengan multiplexer adalah sulitnya meng-upgrade ke komponen yang lebih maju dan mempunyai kecepatan yang lebih tinggi (seperti teknik permodulatan modem yang begitu cepat meningkat).
       Kelemahannya adalah jika ada channel (terminal) yang tidak menghantar data, frekuensi yang dikhususkan untuk membawa data pada channel tersebut tidak tergunakan dan ini merugikandan juga harganya agak mahal dari segi pemakaian (terutama dibandingkan dengan TDM) kerana setiap channel harus disediakan frekuensinya. Kelemahan lain adalah kerana bandwidth jalur atau media yang dipakai bersama-sama tidak dapat digunakan sepenuhnya, kerana sebagian dari frekuensi terpaksa digunakan untuk memisahkan antara frekuensi channelchannel yang ada. Frekuensi pemisah ini dipanggil guardband.

Pada FDM, berbagai channel dikombinasikan kedalam satu signal pembawa untuk di transmisikan
• Frekuensi pembawa tidak saling tumpang tindih.
• Channel dipisahkan oleh band pelindung (guard band)
• Channel dibawa oleh FREQUENCY
• Ex : Siaran radio dan TV

c.  Code Division Multiplexing(CDM)
  CDM (Code Division Multiplexing), biasa dikenal sebagai Code Division Multiple Access (CDMA), merupakan sebuah bentuk pemultipleksan (bukan sebuah skema pemodulasian) dan sebuah metode akses secara bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan waktu (seperti pada TDMA) atau frekuensi (seperti pada FDMA), namun dengan cara mengkodekan data dengan sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap kanal yang ada dan mengunakan sifat-sifat interferensi konstruktif dari kode-kode khusus itu untuk melakukan pemultipleksan. Singkatnya, CDM dapat melewatkan beberapa sinyal dalam waktu dan frekuensi yang sama. Tiap kanal dibedakan berdasarkan kode-kode pada wilayah waktu dan frekuensi yang sama.

1. Kepada setiap entitas pengguna diberikan suatu kode unik (dengan panjang 64 bit)  yang disebut chip spreading code.
2. Untuk pengiriman bit ‘1’, digunakan representasi kode (chip spreading code) tersebut.
3. Sedangkan untuk pengiriman bit ‘0’, yang digunakan adalah inverse dari kode tersebut.
4. Pada saluran transmisi, kode-kode unik yang dikirim oleh sejumlah pengguna akan ditransmisikan      dalam bentuk hasil penjumlahan (sum) dari kode-kode tersebut.
5. Di sisi penerima, sinyal hasil penjumlahan kode-kode tersebut akan dikalikan dengan kode unik           dari si pengirim (chip spreading code) untuk diinterpretasikan.
selanjutnya:
– jika jumlah hasil perkalian mendekati nilai +64 berarti bit ‘1’,
– jika jumlahnya mendekati –64 dinyatakan sebagai bit ‘0’.
Contoh penerapan CDM untuk 3 pengguna (A,B dan C) menggunakan panjang kode 8 bit (8-chip spreading code) dijelaskan sebagai berikut :
a. Pengalokasian kode unik (8-chip spreading code) bagi ketiga pengguna :
– kode untuk A : 10111001
– kode untuk B : 01101110
– kode untuk C : 11001101
b. Misalkan pengguna A mengirim bit 1, pengguna B mengirim bit 0 dan pengguna C mengirim bit 1. Maka pada saluran transmisi akan dikirimkan kode berikut :
– A mengirim bit 1 : 10111001 atau + – + + + – – +
– B mengirim bit 0 : 10010001 atau + – – + – – – +
– C mengirim bit 1 : 11001101 atau + + – – + + – +
– hasil penjumlahan (sum) = +3,-1,-1,+1,+1,-1,-3,+3
c. Pasangan dari A akan menginterpretasi kode yang diterima dengan cara :
– Sinyal yang diterima : +3 –1 –1 +1 +1 –1 –3 +3
– Kode milik A : +1 –1 +1 +1 +1 -1 –1 +1
– Hasil perkalian (product) : +3 +1 –1 +1 +1 +1 +3 +3 = 12
Nilai +12 akan diinterpretasi sebagai bit ‘1’ karena mendekati nilai +8.
d. Pasangan dari pengguna B akan melakukan interpretasi sebagai berikut :
– sinyal yang diterima : +3 –1 –1 +1 +1 –1 –3 +3
– kode milik B : –1 +1 +1 –1 +1 +1 +1 –1
– jumlah hasil perkalian : –3 –1 –1 –1 +1 –1 –3 –3 = -12
berarti bit yang diterima adalah bit ‘0’, karena mendekati nilai –8.

LAN (LOCAL AREA NETWORK)

A. PENGERTIAN LAN      Lan (Local Area Network) yaitu jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup area atau wilayah yang kecil seper...